Profil Desa Pakem
Kondisi Desa
Pakem adalah nama sebuah desa yang termasuk kecamatan Sukolilo bagian utara, kabupaten Pati. Pakem sendiri terdiri dari 5 dukuh, yaitu Dukuh Salangamer, Dukuh Pakem, Dukuh Nglempung, Dukuh Ngrombo dan Dukuh Ngandong. Jumlah penduduk desa ini adalah 3642 KK, 5200 jiwa perempuan, 4500 laki-laki. Mayoritas penganut Islam, kepercayaan dan Kristen protestan. Tingkat pendidikan rata-rata SD.
Ketinggian permukaan Desa Pakem sekitar 200 m dari permukaan laut. Kondisi tanah berbatu dan gersang, masyarakat mengandalkan musim kemarau untuk melakukan usaha pertanian.
Mayoritas mata pencaharian desa ini adalah petani. Mereka juga mempunyai usaha sampingan dengan menjadi penjual emping mlinjo dan pertukangan. Pada musim panen
sebagian mengolah hasil panen dan menjualnya ke kota. Sebagian besar hasil
panen mereka langsung dijual ke kota tanpa proses pengolahan. Hasil Panen
utama masyarakat adalah jagung, singkong dan buah-buahan seperti sirsat, srikaya, pepaya, mangga, pisang dan juga sayur
mayur. Di samping itu mereka juga menjadi tukang batu dan kayu ke Jakarta. Dari pekerjaan ini pendapatan mereka rata-rata Rp. 250.000,00 - Rp. 400.000,00.
Peternakan yang mereka usahakan adalah ayam, kambing dan sapi. Pelaksanaan peternakan ini masih bersifat tradisional dengan sistem ternak secara turun-temurun, dengan cara digembalakan maupun diberi makan ala kadarnya belum ada sentuhan teknologi peternakan agar mendapatkan hasil yang lebih baik.
Fasilitas kesehatan sangat jauh dan desa ini belum memiliki PUSKESMAS, jalan berbatu dan sumber mata air yang tersedia sangat terbatas meskipun hanya untuk MCK. Desa ini hanya mempunyai sarana pendidikan SD, sedangkan sekolahan SLTP berada di desa tetangga.
Masyarakat sangat gemar sekali bermain oleh raga bola voli dan tenis meja. Masyarakat masih kental dengan budaya gotong-royong, hal ini terlihat ketika mereka mendirikan rumah, maupun ketika menyelenggarakan pesta pernikahan maupun sunatan. Kesenian yang sering ditampilkan dalam acara-acara pesta biasanya tayub, ketoprak, barongan dan wayang kulit.
Kemiskinan yang dialami masyarakat Pakem tersebut, harus segera diatasi. Oleh sebab itu masyarakat diajak untuk melihat akar permasalahan. YPPS dan masyarakat melihat ada beberapa akar permasalahan yang terdapat di Desa Pakem yang dapat di atas dan melihat potensi Pakem untuk kemajuan desa ini. Beberapa akar kemiskinan yang berhasil diidentifikasi :
- Lahan pertanian sempit dan gersang
- Pendidikan rendah
- Pertanian dan peternakan belum optimal
- Ketrampilan rendah
- Akses modal kurang
- Akses pasar kurang
Potensi masyarakat
- Menjunjung tinggi budaya gotong-royong
- Pekerja keras.
- Hasil pertanian jagung dan ketela melimpah
- Hasil perkebunan tanaman mlinjo melimpah
- Tumbuhan bambu melimpah.
Pelayanan YPPS
Melihat kondisi masyarakat Pakem yang demikian maka YPPS mengajak masyarakat untuk melakukan program-program:
- Pembentukan Kelompok UB Sri Rejeki Millenium di Dukuh Ngandong, Kelompok UB Mekar Sari di Dukuh Ngrombo, Kelompok UB Tunggal Mandiri dan Sido Makmur di Dukuh Nglempung, dan Kelompok UB Ngudi Tirto di Dukuh Pakem dengan kegiatan Simpan Pinjam dan Penyuluhan Pertanian tiap bulan.
- Program ketrampilan pemuda untuk mengikuti kursus otomotif dan pertanian.
- Program Industri Rumah Tangga pengolahan emping mlinjo.
- Program Gaduhan Kambing.
Perkembangan Desa Pakem
Di bidang pendidikan YPPS telah membiayai lebih dari 10 anak untuk melanjutkan pendidikan dasar mereka. Di samping itu YPPS telah mengirim pemuda untuk mengikuti kursus otomotif di Solo dan mengikutkan para kader dalam berbagai pelatihan diantaranya adalah pelatihan hukum dan pertanian.
Dalam bidang peternakan melalui ke 5 kelompok UB yang terletak di 4 dukuh yang di dampingi YPPS mengembangkan tradisi gaduhan kambing secara intensif. Dalam bidang industri rumah tangga, masyarakat saat ini sudah mengolah hasil pertaniannya. Ketela sudah diolah menjadi tape dan dipasarkan ke kota-kota sekitar. Masyarakat juga sudah mengolah buah Mlinjo untuk dijadikan sebagai emping untuk dijual baik pada masa-masa hari besar maupun dijual langsung di pasar.
Melalui kelompok UB masyarakat sudah memiliki tabungan di dalam kelompok. Dari kegiatan ini mereka juga bisa meminjam uang untuk digunakan sebagai untuk membeli pupuk, modal bakulan, maupun kegiatan usaha lainnya.
Selain itu dari kegiatan tiap bulannya masyarakat lewat kelompok UB juga mengadakan diskusi dan penyuluhan-penyuluhan dengan topik dan permasalahan yang bermanfaat untuk menambah wawasan masyarakat, misalnya tentang politik, hukum dan sistem pemerintahan serta topik-topik menarik lainnya sekitar pengembangan usaha dan pertanian mereka.
Dari semua pelayanan YPPS ini tujuan akhir adalah meningkatkan pendapatan keluarga. Dengan program-program ini masyarakat Pakem kini merasa senang dan optimis dalam menjalani hidup karena ada pihak-pihak yang mendampingi.
Di bidangmendampingi.
kembali ke atas
kembali ke Home
Copyright © 2004 Cekly Co.
Yayasan Pembinaan dan Pengembangan Swadaya
Sinode GKMI
Jl. Baru 264-C, KUDUS
ypps@plasa.com
|