Jemaat Urban
Ibu Mega (nama samaran) adalah seorang ibu rumah tangga, yang mempunyai 2 orang anak, dan seorang suami. Karena mengikut Kristus keluarga tersebut dibenci oleh seluruh saudara-saudaranya, termasuk orang tua mereka. Sehingga dalam pembagian warisanpun tidak mendapat hak yang adil. Singkat cerita keluarga ini hidup dalam kemiskinan. Untuk menyambung hidup keluarga ini mengontrak rumah dan berjualan makanan kecil di rumah kontrakannya, sedangkan suaminya bekerja sebagai salesman, namun karena penyakit paru-paru yang menyerangnya, suaminya tidak dapat bekerja secara maksimal, lebih banyak menganggur di rumah sakit-sakitan. Keuntungan dari hasil penjualan Ibu Mega habis untuk kebutuhan rumah tangga dan obat suaminya, anaknya yang pertama akhirnya tidak dapat melanjutkan pendidikan SMAnya dan terpaksa membantu orang tuanya berjualan sampai malam. Suatu hari Ibu Mega mendapat masalah dengan desa tempat rumah kontrakannya, karena tidak punya posisi tawar keluarga Ibu ini pun diusir dari tempat kontrakannya. Kejadian memilukan ini bukan cerita sinetron di televisi, atau opera sabun dari Amerika Latin, melainkan kejadian nyata yang terjadi di tengah-tengah persekutuan kita. Kejadian di atas juga bukan kejadian tunggal. YPPS menjumpai ratusan keluarga yang mengalami nasib yang sama dengan Ibu Mega tersebut.
Kejadian yang menyedihkan tersebut banyak dialami oleh para jemaat terutama di kota-kota. Mereka harus hidup dan membiayai pendidikan anak mereka dengan standar kota namun penghasilan mereka sangat kurang dan tidak menentu.
Untuk bertahan hidup mereka melakukan usaha apapun asal dengan jalan yang "halal". Banyak dari mereka berjualan di Pasar, membuat warung kecil dan sederhana. Ada keinginan untuk mengembangkan usahanya, namun mereka tidak mempunyai kemampuan untuk melakukan usaha, baik dari sisi manajeman, pengalaman maupun modal. Mereka seolah berjuang sendirian, tanpa teman, mereka merasa kesepian dalam keramaian kota. Kebutuhan modal mereka sebetulnya tidak terlalu banyak, hanya sekitar Rp. 500.000,00 - Rp. 1.000.000,00, dengan modal ini mereka akan dapat mengembangkan usahanya, dan dapat menyekolahkan anak-anak mereka agar masa depan anak mereka menjadi lebih baik.
Sementara pada pihak lain banyak jemaat yang lain yang diberkati Tuhan dalam bidang keuangan ingin sekali menolong saudara seiman, namun tidak tahu cara yang tepat untuk meraihnya. Jemaat yang peduli inipun setiap tahun menyisihkan berkatnya untuk yang membutuhkan namun tidak menyelesaikan masalah, bahkan menciptakan budaya ketergantungan yang sangat merugikan kedua belah pihak.
Melalui program pendampingan ekonomi jemaat urban ini YPPS mencoba untuk mempertemukan kedua kebutuhan tersebut. Kebutuhan antara orang yang membutuhkan perhatian dan kebutuhan antara orang yang ingin memberikan perhatian kepada yang lain.
Bentuk Pelayanan
Berbeda dengan pelayanan YPPS di Pedesaan pada umumnya, dimana dalam melakukan pelayanan YPPS selalu memfasilitasi adanya kelompok usaha bersama sebagai sarana masyarakat untuk berorganisasi dan membahas permasalahan ekonominya. Dalam pendampingan ini YPPS tidak memfasilitasi pembentukan kelompok-kelompok usaha melainkan langsung melakukan pendampingan pribadi lepas pribadi. Strategi ini dilakukan karena memang jemaat yang dilayani adalah jemaat dari berbagai macam gereja yang tersebar dengan jarak yang jauh antara satu jemaat dengan jemaat lainnya. Hanya saja setiap 12 bulan sekali mereka diundang untuk melakukan evaluasi, sharing dengan sesama jemaat dan diskusi untuk kemajuan usaha mereka.
Selain pembinaan pribadi YPPS juga melakukan pembinaan dan penyuluhan dalam bidang manajemen usaha kecil. Dalam pembinaan ini, jemaat mendapat gambaran bagaimana cara mengelola sebuah usaha kecil, baik dari sisi pengelolaan keuangan, pemasaran, ketrampilan produksi, maupun ketrampilan khusus yang berhubungan dengan usaha bisnis mereka. Tidak semua materi ini diberikan karena tingkat kemampuan jemaat dalam melakukan usaha sangat bervariasi. Ada yang sudah menguasai dalam bidang lain namun bidang lainnya belum, YPPS hanya memberikan penyuluhan-penyuluhan yang dibutuhkan oleh jemaat berdasarkan kebutuhan mereka.
Pendampingan yang dilakukan YPPS dan dikerjasamakan dengan pihak lain adalah penyediaan modal usaha. YPPS berharap dapat dukungan yang baik dari para jemaat yang hidupnya diberkati oleh Tuhan dalam bidang keuangan. YPPS kemudian menyalurkan modal dari para jemaat yang peduli dengan pelayanan terhadap program Jemaat Urban kepada jemaat yang membutuhkan. Dana ini digunakan sebagai modal usaha oleh jemaat yang membutuhkan, dengan syarat-syarat yang sangat ketat. Jemaat harus siap secara pribadi, baik jasmani maupun rohani, penguasaan manajemen usaha kemudian setelah itu baru mendapatkan bantuan modal dengan bunga antara 0 - 3 % setiap bulan. Pemberian bunga ini dimaksudkan untuk memberikan pembelajaran yang sehat kepada jemaat untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan menghilangkan budaya "mengemis". Besar bunga tersebut disesuaikan dengan bentuk usaha dan kesiapan usaha jemaat. Jangka waktu pinjaman antara 6 bulan sampai dengan 12 bulan. Pembayaran pinjamanpun disesuaikan dengan bentuk usaha bisa mengangsur setiap bulan maupun langsung diberikan setiap akhir pinjaman.
Areal Pelayanan
Untuk saat ini jemaat yang dilayani oleh YPPS adalah jemaat yang berada di kabupaten Kudus dan sekitarnya.
kembali ke atas
kembali ke Home
Copyright © 2004 Cekly Co.
Yayasan Pembinaan dan Pengembangan Swadaya
Sinode GKMI
Jl. Baru 264-C, KUDUS
ypps@plasa.com
|